Matahari mulai merangkak naik, memancarkan cahaya terang yang menyusup melalui jendela kaca kamar Arcene. Di dalam ruangan yang sederhana namun hangat itu, suasana tegang terasa begitu nyata. Light berdiri di tepi ranjang dengan ekspresi penuh keyakinan, menolak untuk meninggalkan tempat itu meskipun Arcene sudah berusaha meyakinkannya bahwa ini bukanlah keputusan yang tepat. "Aku tidak akan pergi," kata Light dengan suara tegas, matanya menatap lurus ke arah Arcene. "Apa pun yang terjadi, aku ingin menyelesaikan urusan ini. Aku tidak bisa meninggalkan Dhruv dan Ahana lagi. Mereka adalah darah dagingku, Arcene." Arcene menghela napas panjang, mencoba menahan emosinya yang bergejolak. Dia baru menyadari betapa besar rasa tanggung jawab Light terhadap anak-anak mereka, tapi dia juga