Siang itu, angin berhembus lembut di halaman rumah Arcene. Di bawah sinar matahari yang cukup terang, Camille berdiri di hadapan Light dengan wajah pucat dan mata berkaca-kaca. Dia masih mencoba mencerna kata-kata Light yang baru saja terlontar dari bibirnya—kata-kata yang mengubah segalanya dalam sekejap. Light memilih Arcene, wanita yang pernah menjadi masa lalunya yang indah, daripada dirinya. Camille tidak bisa menahan air mata yang mulai mengalir deras di pipinya. Hatinya hancur berkeping-keping, meskipun dia sudah berusaha keras untuk tetap tegar selama beberapa menit terakhir. Dia datang bersama Light ke tempat ini dengan harapan besar bahwa hubungannya dengan Light akan semakin kuat setelah mereka menghabiskan waktu bersama keluarga Romanov. Namun, tak disangka-sangka, pe