78. On The Way

2114 Kata

“Selamat, sayangku ...” Mas Dhika memelukku erat begitu aku keluar dari gedung wisuda. Dia menyambutku dengan sebuket bunga yang tak terlalu besar, tetapi sangat cantik. Jujur, aku sangat bahagia hari ini. Akhirnya, wisudaku sudah ditemani suami. Papa dan Mama tentu datang dan ikut masuk gedung karena mereka hadir sebagai wali. Sebenarnya Mama sempat menawari Mas Dhika untuk menggantikan beliau, tetapi dia menolak. Aku paham kenapa dia menolak. Bagaimanapun, serangakain S2-ku masih dibiayai orang tua. Sudah sepantasnya merekalah yang datang menyaksikan anaknya diwisuda. “Lepasin dulu, Sya, itu Papa sama Mama udah keluar.” “Mereka tadi turunnya antri banget, makanya agak lama.” “Itu pasti karena banyak wali yang datang.” Wisudaku kali ini dihadiri seluruh keluarga inti. Kebetulan, Ma

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN