Kondisi Mas Dhika semakin membaik setiap harinya. Dia memang masih dirawat di rumah sakit, tetapi dia mulai bisa apa-apa sendiri. Hanya sedikit sekali hal yang masih perlu bantuanku. Akhirnya, keluarga Mas Dhika dikabari. Papa juga langsung memesankan tiket untuk Ayah dan Ibu. Keluargaku berkali-kali minta maaf sekaligus berterimakasih atas apa yang terjadi. Minta maaf karena kurang bisa menjaga Mas Dhika selama di sini, dan berterima kasih atas jasa Mas Dhika yang rela tertembak demi menyelamatkan Papa. Ayah dan Ibu baik-baik saja, atau kalau lebih spesifik dalam Bahasa Jawa, beliau berdua legowo. Tidak ada marah atau kecewa, hanya sedikit tangisan Ibu yang prihatin melihat putra semata wayangnya terluka. Mereka sadar betul jika musibah tidak ada yang tahu, termasuk itu musuh yang tak d