***
“Mary, sekali lagi terima kasih telah meluangkan waktumu yang berharga dan bersedia menceritakan sedikit kisah masa lalu Jihan kepadaku,” ujar Dominic sambil menatap wanita muda di sampingnya. Saat ini, mereka berada di dalam mobil, baru saja tiba di klub tempat Mary bekerja. Seperti yang dijanjikan sebelumnya, Dominic akan mengantarnya ke tempat kerja.
Mary membalas tatapan Dominic dengan sopan. Ia tersenyum kecil dan mengangguk pelan. “Sama-sama, Paman,” balasnya, memberikan jeda sejenak sebelum melanjutkan, “Aku baru mengenalmu beberapa hari ini karena Nathan… tapi jujur saja, hatiku seolah tergerak untuk menceritakan penderitaan Jihan kepadamu. Aku yakin Paman adalah orang baik, sama seperti Nathan. Paman tidak mungkin berbuat jahat kepada Jihan atau merencanakan hal buruk untukn
