***
Di saat Jihan nyaris terbuai oleh ciuman lembut Michael, ia cepat-cepat tersadar dan berusaha mengendalikan diri. Dengan tegas, ia menyudahi ciuman yang sebelumnya terasa begitu mendesak, lalu menarik diri dari pelukan pria itu.
“Aku mau tidur,” ucapnya, suaranya terengah-engah, sementara matanya menatap dalam wajah tampan Michael. Namun, pria itu terlihat menahan geram atas penolakannya.
“Kau meninggalkanku di saat aku menginginkanmu?” Michael melontarkan kata-kata itu dengan nada sinis, sambil sigap menahan pinggang ramping Jihan, menghentikan langkahnya ketika ia berusaha pergi.
“Aku tidak ingin melakukannya, Chel. Aku… aku tidak berhasrat!” Jihan berkata, meski ekspresinya tampak kurang meyakinkan.
Bagaimana mungkin Michael bisa percaya bahwa dia tidak berhasrat, sementara waj
