Kara mengeratkan pelukannya, dia yang tidak mampu berkata apa-apa selain menangis hebat, dan Michael yang menenangkannya dengan mengusap-usap kepalanya penuh rasa sayang. “Maaf, aku tidak memberitahumu, dan aku yang memang ingin memberi kejutan,” ujar Michael mengakui. “Aku ingin menghabiskan hidupku bersamamu.” Kata-kata yang diucapkan Michael barusan sungguh menyentuh dan menggugah hati Kara, sambil menangis di dalam pelukan Michael, dia mengangguk, menerima permintaan Michael. Michael menghela napas lega, merenggangkan pelukannya, lalu melap wajah Kara yang bersimbah air mata dengan jari-jari tangannya. Kara masih dengan sisa isaknya, dan perasaannya yang tenang. “Kita berdua mengurus semua administrasi. Kamu tandatangani saja berkas-berkas yang sudah aku siapkan untuk pernikahan

