Mengamati anak-anak yang tengah bermain di pekarangan belakang rumah adalah kebahagiaan yang tak ternilai bagi Kara. Terlebih, ditemani dengan teh hangat dan brownis buatan suami tercinta. Tidak terasa bayi kembar tiga itu sudah berusia hampir empat tahun dan sedang lincah-lincahnya. Mereka kompak bermain bersama dan gampang bosan, kadang di dalam rumah, kadang di luar. Mereka pun terpaksa memperkerjakan beberapa pengasuh dan pengawas untuk ketiganya. “Ah! Michael! Bikin kaget saja. Oh! Gabriel! Haha, ya ampun, hei … sama opa?” Kara dikejutkan Michael, juga terkejut saat melihat Gabriel yang berada di belakang papanya. “Surprise, Mama!” ucap Gabriel, duduk di samping mamanya. “Papa dan mama pergi ke Bandung, nyelawat opa Freya.” “Oh.” Kara sedikit bingung, dia tidak diberitahu Ammar.

