Bab 160. Sesal Ammar

1051 Kata

“Iya, Om.” Kara mengingat mimpinya, bertemu papanya yang memanggilnya Love, seandainya papanya masih hidup, Kara yakin papanya akan memanggilnya "Love". “Oh, seperti Michael yang memanggilnya Love,” sela Caleb mengangguk-angguk. Suasana hangat di kamar Kara, lalu berbah riuh saat tiga bayi datang dan mereka yang terlihat gelisah. Salah satu di antaranya sudah bangun dan menangis, merengek mencari-cari. “Alicia yang haus,” ujar Caleb, yang sudah bisa membedakan cucu-cucu kembarnya. Salah satu perawat menyerahkan Alicia ke d**a Kara, dan dua bayi lainnya yang tampak masih tenang. Caleb dan Ammar langsung menghindar ke sudut ruang, bercakap-cakap serius tentang Kara. “Bagaimana bisa dia di tangan orang lain?” bisik Caleb. “Aku juga nggak mengerti. Tapi syukurnya dia masih ingat dan tah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN