Kara dan Michael sudah tiba di apartemen. Michael langsung mendekap Kara dan mengecup kepalanya dalam-dalam. “Aku harus ke kantor, kamu nggak apa-apa di sini sendiri?” tanya Michael dengan nada membujuk.
Kara mengangguk, kebetulan pula dia sedang ingin sendiri sekarang.
Michael mengulurkan telapak tangan kanannya ke hadapan Kara.
Kara bingung.
“Hapemu.”
“Oh.” Kara masih bingung, tapi dia tetap menyerahkan ponselnya ke Michael.
Michael lalu menyimpan nomor kontaknya di hape Kara. “Kamu hubungi nomor ini kalo ada apa-apa,” ujarnya seraya mengembalikan ponsel Kara.
“Oke.” Kara mengangguk lagi.
Michael tersenyum hangat, senang melihat sikap Kara yang menurut. Dia memegang bibir Kara dan mengurutnya dengan dua jarinya hingga mulutnya terbuka. “Kamu cantik dan sempurna,” ujar Michael me
