Kara tidak berhenti tersenyum melihat Gabriel yang bersemangat dan ceria sore ini. Mata anak itu berbinar-binar melihat hidangan yang ada di atas meja makan dan dia yang tampak tidak sabar.
"Mama dan papi masak khusus untuk kamu," ujar Kara, dan dia mulai menyajikan spageti ke atas piring di depan Gabriel.
"Ah, wangi sekali, papi yang masak, 'kan?" Gabriel menoleh ke papinya. Setahunya masakan papinya selalu enak dibandingkan masakan mamanya. Apalagi masakan khas Italia berupa spageti atau lasagna, dia yang sangat menyukai masakan papinya.
"Ya, kerjasama dengan mamamu,” tanggap Michael.
"Wow, lain kali ajak Gabriel masak ya, Pi?"
"Ya, tentu saja. Besok kita masak bersama,"
Kara mengernyit heran mendengar percakapan Michael dan Gabriel, lalu dia bertanya ke Michael, “Gabriel bantu k
