Kara sepertinya tidak menerima pendapat Intan, “Nyaman katamu? Aku tersiksa, Intan," ujarnya. “Aku tau. Tapi mungkin dia begitu. Aku juga nggak bisa membenarkan sikapnya. Dia terlalu jahat, juga keluarganya.” Kara menghela napas panjang. “Seharusnya aku tidak mengeluhkan semua ini, Intan. Ini juga mauku, nggak mau terikat dengannya, nggak mau berurusan dengannya. Tapi … Gabriel.” Kara menutup seluruh wajahnya. “Hei, Kara.” Intan merangkul erat bahu Kara, tahu sahabatnya sedang galau jika mengingat Gabriel. “Aku merindukan Gabriel, aku tau Gabriel sedang bersenang-senang sekarang dan dia yang telah melupakanku.” Kara tertunduk. “Ini menyiksaku, Intan. Ah, aku … aku nggak seharusnya lemah begini.” “Aku tau kamu kuat, kamu kuat, Kara.” Kara menghela napas panjang berulang kali. “Ini m