Beberapa hari kemudian... Pagi itu Nara mendapati Elang demam, suhu badannya tinggi. Pertama kalinya lelaki itu sakit selama menikah dengan Nara. Nara mengompres kening Elang dengan handuk kecil yang sebelumnya di celupkan ke air panas. Pria itu bisa mengoceh tapi matanya tetap tertutup. Perkataannya pun tidak jelas. "Aku buatkan bubur dulu." Nara berniat beranjak dari tempat tidur untuk memasak bubur. Nara sangat iba melihat keadaan Elang yang pucat dan tidak bertenaga. "Jangan pergi..." "Kamu harus makan, jadi aku mau masakin kamu bubur," "Jangan tinggalin aku..." Elang menarik tangan Nara supaya tidak pergi meninggalkannya. "Kalau aku nggak ninggalin aku masak, gimana caranya aku masak tanpa ninggalin kamu?" Nara bingung, bagaimana caranya bisa memasak tanpa meninggalkan Elang.