Bhumika menatap dari kejauhan sosok Putik dan Alia yang tengah bermain-main di pantai. Sepasang ibu dan anak itu terus berkejaran dan sesekali menghadang ombak, membiarkan angin laut membasahi tubuh mereka. Senyum tak bisa Bhumika cegah tercipta di wajahnya melihat pemandangan itu. Pemandangan yang baginya langka. Karena ketika berada di dekatnya, Putik hanya menampilkan ekspresi sedih dan marah. Kamu yang membuatnya seperti itu, Bhumika. Batinnya mengolok. Bhumika tertawa, menertawakan kelakuannya sendiri yang dulu berpikir mendekati Putik yang statusnya adalah seorang istri dari pria lain merupakan sebuah tantangan. Akan menjadi kepuasan tersendiri ketika akhirnya ia bisa mencicipi tubuh Putik kala itu, tanpa pernah berpikir semuanya akan menjadi serumit sekarang. Terlebih ketika beb