"Pak, ini jalannya bener?" Setelah menahan diri untuk tidak bertanya selama lebih dari setengah jam, Mia tidak tahan lagi. Jalan yang saat ini Mia lalui bersama dengan supir taksi yang membawanya dari bandara untuk pulang menuju apartemen terlihat asing dan janggal. Awalnya tadi mereka hanya menempuh jalur biasa, tetapi begitu menemui kemacetan, sang supir taksi berinisiatif untuk mengambil jalur alternatif. Namun, sudah hampir setengah jam mereka berada di jalan kecil dan sepertinya semakin lama semakin jauh ke pelosok. Tidak ada tanda-tanda mereka akan bertemu jalan besar lagi, yang ada jalan bertambah sempit dan seperti memasuki daerah terpencil. "Kita coba aja, Neng." Sang supir taksi menjawab santai. "Bapak enggak tau jalan ya?" tanya Mia curiga. "Ya, Bapak sih coba-coba aja, Nen