“Morning, Nona!” Wajah ceria Lio langsung menyapa Mia begitu gadis itu membukakan pintu apartemen. Mia yang tidak mempersiapkan diri untuk menerima kedatangan dari Lio, apalagi saat ini masih terlalu dini untuk sebuah kunjungan, jelas tercengang melihat sosok itu muncul di apartemennya. Mia saja bahkan masih terlelap beberapa waktu lalu dan terbangun karena suara bel apartemennya yang mengganggu. “Kamu ngapain pagi-pagi ke sini?” tanya Mia masih dengan suara mengantuk. “Mau menepati janji aku sama kamu.” Kening Mia berkerut dalam. Dicobanya memahami maksud ucapan Lio, tetapi gagal. Akhirnya ia bertanya saja. “Janji apa?” “Janji buat ajak kamu olahraga.” “Hm?” Mia mengerjap bingung. Kapan Lio pernah menjanjikan hal itu padanya? “Inget waktu terakhir kita keliling di sekolah dan kam