93. Bertahan atau Menyerah

2042 Kata

Obrolan semalam dengan Lio membuat Martin merasa terganggu. Keesokan paginya, usai menikmati sarapan bersama, Martin menyempatkan waktu untuk menemui adiknya. Dilihatnya Mia tengah duduk melamun di area yang cukup jauh dari keramaian keluarga mereka yang lain.  Perlahan, Martin duduk di kursi taman sebelah Mia. Ditegurnya sang adik dengan nada jail. "Adek, lo normal?" Menyadari kehadiran kakaknya yang usil, Mia langsung mendengkus malas. "Apa sih?" Tidak peduli dengan jawabang ketus Mia, Martin bertanya lagi dengan suara lebih menyebalkan dari sebelumnya. "Lo masih waras, Dek?" Mia langsung melotot galak. "Apaan deh?" Martin terkekeh geli. "Cuma mastiin doang." Mia menatap kakaknya penuh curiga. "Ngapain ujug-ujug nanya kayak gitu?" "Gue abis ketemu laki lo semalem,” jawab Martin ap

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN