Karena Renata butuh istirahat pasca melahirkan, Regan hanya dapat melihat sang bayi dari balik ruangan kaca untuk saat ini. Bayi itu terlihat gemuk dan sehat, pipinya kemerahan dan dia terus memejamkan mata, Regan hampir menangis melihatnya, sepertinya bayi itu sangat mengantuk. Hingga Regan menyentuh dinding kaca itu karena tak bisa masuk ke dalamnya. Dia memang masih terlihat takut, namun dia mencoba mengusir takutnya dengan memandangi sang bayi terus-terusan. Bayi itu tampak menguap dengan mata yang terus terpejam, lalu mencecap bibirnya sendiri, sangat menggemaskan. Hingga Regan terganggu dengan dering ponselnya. Dia menerima panggilan itu yang ternyata dari Renata. Dia segera menuju kamar rawat Renata, melihat sang istri yang mengerucutkan bibirnya sebal. “Darimana? Lama banget