Regan sudah mengetuk pintu rumah Willi, seorang wanita paruh baya membukanya, Regan memastikan bahwa wanita itu adalah ibu Willi sehingga dengan sopan dia meminta tolong dipanggilkan Willi. Tak berapa lama, Willi pun keluar dari rumah itu, berdiri di ambang pintu sambil menguap, memakai celana pendek dan kaos yang tampak sangat nyaman melekat di tubuhnya. “Ada apa, Pak? Sudah tengah malam lho ini,” sungut Willi sambil terus menguap, sepertinya dia sudah tertidur pulas dan terpaksa bangun dari mimpinya karena dipanggil Regan. “Renata disini?” tanya Regan, membuat Willi menggaruk telinganya sambil menggeleng. “Memangnya dia belum pulang?” tanya Willi, lagi-lagi dia menguap menahan kantuk. “Kalau sudah pulang ngapain saya cari dia disini?” dengus Regan. “Saya tidak se-gila itu unt