Satpam tersebut mengangguk seakan-akan Dia Mengerti. Setelah itu Areta kembali melanjutkan langkahnya untuk berjalan mencari Bayu setidaknya ia ingin tahu Apa alasan Bayu mau minta waktu sendiri dulu.
Perilaku suami itu juga makin aneh karena sebelum-sebelumnya Bayu adalah tipikal laki-laki yang manis dan tidak pernah menutup-nutupi apapun dari istrinya Tapi saat ini ini ia begitu terkesan tertutup hingga Areta sendiri kelimpungan dibuatnya.
" Mas Bayu nya ada? " tanya Areta kepada salah seorang rekan kerja Bayu yang juga memiliki ruangan persis di sebelah ruangan kerja suaminya itu.
" tadi ada sih lagi masuk di ruang kerjanya sama Dina sepupunya, nggak berangkat bareng tah?" Tanya Celine wanita dengan mata sipit namun logatnya menunjukkan bahwa ia adalah orang Jawa tulen.
" nggak tadi aku kesiangan ya udah makasih ya ya "jawab Areta sembari melanjutkan langkahnya untuk masuk ke dalam ruang kerja milik suaminya itu.
Hal pertama yang mereka lihat saat ia masuk ke dalam ruangan suaminya adalah sebuah ruangan yang kosong seakan-akan penghuninya tidak ada . berkali-kali memanggil-manggil nama Bayu tapi suaminya itu tidak punya Hut sama sekali.
Saat kita ingin keluar dari ruangan kerja tersebut tiba-tiba terdengar suara yang sedikit ribut dari arah kamar mandi yang tadi memang Areta lupa mengeceknya.
Tapi baru saja ia hendak untuk mengecat kamar mandi Tadi tiba-tiba ia mendapat telepon dari rekannya di lantai bahwa ia dicari oleh bagian kepegawaian sebab kemarin cutinya betul-betul tidak jelas.
jadi mau tidak mau Areta lantas meninggalkan ruangan kerja suaminya itu tanpa mengecek kondisi dari kamar mandi yang tadi sempat terdengar suara-suara ribut dari dalam sana. Padahal Jika saja adalah tidak ditelepon oleh bagian kepegawaian Mungkin kita bisa mengecek kamar mandi tersebut Ya setidaknya untuk menghilangkan rasa penasarannya.
Waktu sudah menunjukkan pukul 12 siang yang berarti itu adalah waktu istirahat untuk para karyawan yang bekerja di kantor Areta juga Bayu, tapi sejak tadi pagi Areta bahkan belum melihat wujud suaminya sekaligus adik iparnya.
Iya saya tidak mengerti dengan teka-teki yang mereka mainkan Padahal kita merasa bahwa tidak ada yang salah diantara mereka selama ini semuanya baik-baik saja tapi entah kenapa Bayu tiba-tiba bersikap seperti itu.
Areta berburu membereskan barang-barang yang ada di atas mejanya kemudian ia keluar untuk mencari Bayu. Areta bertanya-tanya kepada dirinya sendiri, Kenapa iya sepanik ini? Apa yang salah dari dirinya? Padahal jika bertanya tentang perasaan Areta bahkan tidak tahu apakah ia mencintai Bayu atau tidak.
Areta sedikit mual tapi yang ingin sekali bertemu untuk Bayu Jadi ia sedikit memaksakan dirinya untuk naik lagi ke lantai atas untuk mencari suaminya itu.
" Bayu udah istirahat belum? "Tanya Rita kepada salah seorang rekan kerja Bayu
"Udah tuh daritadi bahkan sebelum istirahat malah dia buru-buru banget kerjain kerjanya terus habis itu dia langsung pergi Katanya laper banget "jawab Juna
Areta mengangguk kemudian ia mengucapkan terima kasih. Setelah mendengar jawabannya dari Juna Areta memilih untuk menelpon Bayu dulu untuk mengetahui apakah suami itu mau ngangkat teleponnya atau tidak.
Tapi setelah ditelepon selama beberapa kali Bayu tetap tidak mengangkat satupun telepon dari istrinya itu. Hal tersebut semakin membuat Areta menjadi penasaran Sebenarnya apa yang disembunyikan oleh suaminya itu.
Satu hal yang Areta selalu ingat bahwa Bayu berangkat bersama dengan adik iparnya yaitu Dina buru-buru Areta langsung turun ke lantai dasar untuk menemui Dina sebelum Gadis itu pergi untuk makan siang.
Ternyata keberuntungan sedang berpihak di Areta saat Dina baru saja hendak keluar dari ruangannya tiba-tiba Areta melihatnya dengan buru-buru Areta langsung menghampiri Dina untuk menanyakan keberadaan Bayu.
Areta tidak mau terlalu berlari karena Sepatu yang dipakai adalah sepatu yang berhak tinggi dan ia Takut Jatuh jadi di iya terus memanggil-manggil Dina agar Gadis itu bisa berhenti untuk sebentar.
" Eh mbak Areta ada apa? Tanya Dina dengan tampang yang begitu polos. Areta menatap wajah Gadis itu yang nampak sedikit pucat bahkan lebih pucat dari yang pertama kali Areta lihat.
"Tadi pagi kamu berangkat jam berapa Kok nggak nungguin aku ? "Tanya Areta dengan Tatapan yang seakan-akan mengintrogasi adik iparnya itu.
Dia terlihat bingung kemudian sebisa mungkin ia menormalkan ekspresi wajahnya agar Areta tidak tahu bahwa ia sedang gugup.
"Berangkatnya Cepat Mbak kebetulan aku udah selesai terus Mas Bayu juga udah selesai ya udah deh berangkatnya barengan aja tapi kata mas Bayu mbak Reta masih tidur dia Nggak tega buat bangunin Mbak"jawab Dina dengan lantang.
Tapi Areta itu bukanlah tipikal wanita yang gampang dibodohi jadinya tidak langsung percaya dengan apa yang gadis di hadapannya itu jawab. Areta langsung menatap ujung ujung kaki hingga ujung rambut Dina.
"Olah gitu, Eh by the way kalung baru ya cakep banget "ucapan Areta sembari tersenyum dan juga memegang kalung yang sedang dipakai oleh Dina.
Saat Areta menyentuh kalung yang dipakai oleh gadis itu tiba-tiba dia tersentak kaget dan lantas menjauhi Areta. Tapi bukan Areta namanya kalau tidak bisa mempermainkan perasaan dari lawannya. Saat Dina mundur dia malah maju dan semakin kuat memegang kalung yang sedang dipakai oleh adik iparnya itu.
Merasa kasihan dengan tampang Dina akhirnya Areta melepaskan kalung tersebut Lalu tertawa " hahaha Sorry deh cakep banget kalungnya jadi aku betah dia megang kalung kamu" ucap Areta
" Oh iya By the way kamu lihat Bayu enggak? Perasaan aku dari pagi belum ketemu dia deh dia dimana ya?" Tanya Areta sembari celingak-celinguk seolah-olah ia sedang mencari suaminya itu.
Dengan wajah pucat Dina menjawab pertanyaan kakak iparnya " saya nggak tahu Mbak Mas bajunya ada di mana " jawab Dina. Areta lantas mengangguk kemudian ia segera pergi dari sana tanpa berpamitan kepada Dina.
Areta jadi sadar bahwa gerak-gerik Dina ada juga Bayu semakin hari semakin aneh dan semakin hari juga semakin menunjukkan bahwa ada yang memang disembunyikan diantara mereka berdua tapi Areta masih menyelidiki itu jadi ya tidak bisa dulu bertingkat banyak yang pertama yang harus dilakukan adalah mencari suaminya dulu
Areta sendiri sudah hampir menyerah untuk mencari Bayu tapi tiba-tiba sesaat setelah ia berkunjung ke kafetaria untuk mencari suaminya itu ia melihat Bayu datang dari arah luar buru-buru ia keluar dari kafetaria kemudian menghampiri Bayu.
Areta mencegah suaminya itu dan Bayu terlihat kaget melihat keberadaan mereka yang tiba-tiba berada di depannya. Areta tahu bahwa Bayu itu sedang kaget ketika melihatnya tapi sebisa mungkin Bayu menetralkan ekspresi wajahnya agar tidak ketahuan oleh Areta.
" mukanya nggak usah kaget kaget amat kali aku tahu kok kamu lagi ngehindarin aku" ucap Areta sembari memasang wajahnya yang seakan-akan cemberut Iya berbicara begitu lembut agar bayi tidak lagi kabur ketika melihatnya.
Tapi anehnya Bayu menatap mereka dengan Tatapan yang sendu entah apa maksudnya tapi yang jelas Bayu menatap mereka dengan Tatapan yang tidak biasa padahal Ia biasanya Bayu selalu menatap sayang istrinya itu tapi akhir-akhir ini ia seakan-akan berubah.
" Aku nggak ngehindarin kamu kok Tadi pagi aku buru-buru banget berangkat ke kantor Terus kamu belum bangun ya udah aku jalan duluan eh kebetulan Dina juga udah selesai ya udah berangkat bareng deh Terus sekarang ini aku habis dari luar buat benerin ban mobil yang kebetulan tadi pagi itu bocor terus belum sempat ya udah " jawab Bayu.
Areta mengangguk seakan-akan ia percaya dengan apa yang suaminya itu katakan padahal dari jawabannya dengan jawaban yang diberikan oleh Dina tadi itu tidak sama sama sekali jadi kita yakin bahwa mereka berdua ini salah satunya sedang berbohong atau ya keduanya juga berbohong.
Areta tersenyum hangat menatap mata suaminya" Kalau ada masalah di antara suami istri itu harusnya dibicarain ya kayaknya nggak boleh kabur-kaburan deh aku tahu kalau misalnya Semalam kamu bilang kamu lagi pengen sendiri terus Ya udah, terus gimana sekarang? Masih pengen sendiri? " tanya Areta sembari menatap dalam-dalam mata suaminya itu.
Bayu menghela napas gusar"Iya aku masih belum pengen diganggu dengan siapapun itu kayaknya aku harus me time dulu deh, otak aku lagi mumet banget buat mikirin sesuatu Jadi aku minta waktu dulu ya nanti kalau udah saatnya aku ceritain ke kamu ya aku ceritain"jawab Bayu yang seketika itu langsung pergi dari hadapan Areta Padahal Areta sendiri belum selesai berbicara.
Areta ingin sekali untuk memanggil suaminya itu tapi ia juga tidak ingin menjadi bahan tontonan oleh orang-orang dan ia memilih untuk mengejar Bayu tapi di saat ia sedang mengejar Bayu tiba-tiba seseorang menghadangnya bisa kalian tebak siapa orang itu.
"Kamu lagi berantem ya sama Bayu ? "Tanya orang tersebut sembari menatap mata aretha dalam-dalam
" kayaknya dari a sampai z hubungan rumah tangga aku nggak perlu kamu tahu deh ta. Soalnya teman Enggak boleh masuk masuk ke dalam hubungan rumah tangga orang " jawab Areta kepada Artha
Pria itu langsung tersenyum miris kemudian ia membiarkan mereka untuk melanjutkan apa yang seharusnya ia lakukan sementara Areta ia bahkan menatap sinis Artha padahal pria itu hanya bertanya baik-baik dan tidak ingin melakukan apa-apa.