“Selain itu?” “Tidur” “Terus?” “Ya males aja” Areta mengangguk mendengar jawaban dari Edo. Sekarang ia bahkan berasumsi bahwa Bima malas membalas chat nya karena pria itu tidak mungkin bermain game dan juga tidur karena ia sedang online. Merasa cukup dengan kopi pagi nya, Areta pun kembali ke ruangannya dengan perasaan yang kesal karena merasa di abaikan oleh Bima. Saat sedang sibuk dengan pekerjaannya Areta jadi kepikiran lagi, kenapa ia bisa memikirkan Bima sampai sekarang padahal ia telah yakin dengan dirinya sendiri bahwa ia tidak akan jatuh cinta dulu dengan siapapun itu untuk mengobati hatinya yang belum bisa baik-baik saja. Ia curiga bahwa dirinya itu telah jatuh cinta kepada Bima. Iya semakin merasa curiga kepada dirinya sendiri namun pikiran itu segera ia tepis jauh-jauh ka