Berlian tersentak kaget dengan kedatangan mendadak Mahesa yang tiba-tiba di saat dirinya sedang fokus membaca data pada laptopnya. “Apa menurutmu?” tanya balik Berlian sebelum dia memberikan penjelasan dan dia ingin tahu seperti apa jawaban Mahesa. “Aku nggak tahu,” jawab Mahesa jujur setelah menatap monitor Berlian yang penuh dengan angka dan rumus atau semacam yang bergerak cepat seperti matrix. Berlian melempar pandangan sejenak menatap Mahesa. Wajah pria itu terlihat polos tanpa kebohongan yang menutupi sebagai topeng, yang membuatnya bercerita.“Aku ... sedang mengambil data penting.” Mahesa semakin penasaran. Data penting apa yang dimaksud oleh Berlian? Rasanya dia tidak mengerti sama sekali. “Itu tentang pekerjaan?” Berlian tersenyum tipis membalas. Rupanya Mahesa sedikit curi