Berlian tersentak kaget saat melihat kepala Mahesa terkulai di kursi penumpang. “Mahesa!” panggilnya panik sambil menepikan mobil ke sisi jalan. Ia segera melepas sabuk pengaman pria itu dan menepuk pipinya pelan, mencoba membangunkannya.
“Mahesa, bangun … jangan bercanda seperti ini,” suaranya mulai bergetar, tangannya mengguncang tubuh pria itu pelan.
Tapi tidak ada respons. Nafas Mahesa masih ada, meski lemah. Berlian memeriksa denyut nadi dan memastikan pria itu masih hidup, tapi tetap saja tak kunjung sadar.
Dengan mata yang mulai basah, Berlian meraih botol air dan menuangkan sedikit ke wajah Mahesa, berharap kejutan suhu bisa menyadarkannya. Tapi Mahesa tetap tak bergerak.
Dalam kepanikan, Berlian akhirnya menyalakan mesin mobil kembali. “Bertahanlah … aku akan bawa kamu pulang,
