"Sayang ....! Jangan marah dong!" Dani mencoba membujuk Raila yang dari tadi masih dalam mode diam. Ya, selepas pulang dari luar tadi, Raila masih dalam mode diam. Ditanya juga jawab seperlunya. Sumpah, Raila yang seperti ini jauh lebih menyeramkan daripada Raila yang cerewet! Keadaan ini malah terasa sepuluh kali lebih horor daripada diomelin karena susah bangun di pagi hari. "La, kamu mau makan pizza?" tanya Dani. Ia mengikuti langkah Raila yang sedang merapikan rambutnya. Berjalan ke arah jendela lalu menatap pemandangan kota Yogyakarta di malam hari. "Gak." jawab Raila singkat tanpa menoleh sedikit pun. "Kalau ayam goreng tepung mau gak? Itu lho, yang merek kesukaan kamu. Konon ada menu gepreknya tuh!" ucap Dani bersemangat. Hati Raila sebenarnya komat-kamit merapal doa sejak ta

