126. Amanda Calondra

1696 Kata

Mia begitu bahagia. Ia menangis, tetapi ia juga tersenyum pada Wira. Rasanya ia hampir menyerah pada sakitnya, tetapi karena kesabaran Wira yang menemaninya berjam-jam, ia akhirnya sanggup melewati momen itu. Sungguh, tadinya Mia juga mengeluh agar ia dioperasi saja supaya cepat selesai. Namun, dokter meyakinkan Mia bahwa bayinya akan segera lahir. "Aku juga cinta banget sama Om," bisik Mia. Ia merasakan tangan Wira membelai keningnya yang berkeringat, juga wajahnya yang basah oleh air mata. "Makasih, udah menjadikan aku seorang ibu yang seutuhnya." Wira mengangguk. Ia mencium kening Mia begitu lama kali ini. Mereka berdebar keras ketika dokter itu mendekatkan bayinya ke tubuh Mia lalu meletakkannya di atas d**a Mia untuk IMD. "Oh, anakku," bisik Mia seraya menyentuh tangan mungil bayin

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN