Emma memutar cincin yang melingkari jarinya sejak 30 menit yang lalu. Ia merasa begitu bodoh karena ia tak bisa menyuarakan isi hatinya ketika pertunangan dadakan itu terjadi. Tahu-tahu, ia sudah bertukar cincin dengan Raven. Tidak! Ia masih bisa protes pada orang tuanya, pikir Emma. "Ma, plis. Aku nggak mau nikah sama Raven. Orang lain aja, aku pasti nggak akan nolak," kata Emma yang mulai mengeluarkan protesnya. "Kamu ini bicara apa? Kamu nggak liat bagaimana baiknya orang tua Raven sama kamu? Mereka suka sama kamu. Jadi, itu hal yang baik. Kamu cantik banget, Raven juga ganteng. Kalian berdua bakalan cocok jika bersanding," ujar Saskia meyakinkan. Emma menggeleng keras. Tidak, Raven memiliki niat yang busuk. Ia tak ingin dipermainkan dalam pernikahan itu. "Raven nggak suka sama aku,