Emma bersyukur, ketika ia tiba di rumah, Raven belum pulang. Ia langsung menghempaskan tasnya ke atas meja rias lalu mengambil sebuah tespek yang baru saja ia beli. Ia tak mau menunda-nunda untuk mengetesnya. Barangkali tebakan Ria tidak benar. Ia pernah mengalami keterlambatan datang bulan dan itu hanya karena ia stres. Yah, pernikahannya membuat ia cukup stres selama hampir sebulan ini. Emma duduk dengan gusar ketika ia sudah bersiap melakukan tes. Sekali lagi, ia berharap ia tidak sedang hamil. Jika ia melakukan hubungan seks dengan pria asing malam itu--Jax--pastilah pria itu memakai pengaman. Sungguh bodoh jika tidak! "Coba aja deh daripada penasaran," ujar Emma. Ia segera mencelupkan tespeknya ke dalam cairan urin. Dengan jantung berdebar, Emma pun menunggu. "Nggak ... nggak mungki
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari