25 – Titik Terendah, Titik Balik

1354 Kata

Airlangga pulang membawa kekecewaan. Yang diinginkan dari jauh-jauh hari tidak terkabul. Kamala tidak menyambutnya. Justru makin menghempas Airlangga dengan penolakan yang membuatnya benar-benar berpikir kalau perempuan itu memang tidak membutuhkan tanggung jawabnya. Kata-kata yang Kamala ucapkan, sampai sekarang membekas di ingatan. Airlangga sendiri tidak menyangka, bagaimana bisa perempuannya yang sebelumnya manis, berkata sepedas itu meski tidak dalam balutan emosi. "Tanggung jawab yang Abang tawarkan itu benar-benar beban buat Mala. Kalau Mala menerima, Mala nggak akan bahagia. Tolong jangan menawarkan sesuatu yang berujung sia-sia. Percayalah, Mala nggak butuh semua itu. Semua yang hilang biar jadi urusan Mala. Abang nggak boleh ikut campur lagi saat Mala minta kita nggak boleh ber

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN