30 – Sweet Dreams

1720 Kata

Airlangga: [Mil, gue di bandara.] Kamil nyaris menyemburkan kopi yang barusan ia minum. Membuat Moana–teman satu divisi yang lumayan dekat dengan Kamil–mengerutkan kening heran. "Kenapa?" tanyanya. "Ada masalah lo? Soal Mala lagi?" "Nggak, bukan." Kamil menggeleng cepat. Ia mengambil tisu untuk membersihan mulut, meletakkan ponsel lebih dahulu untuk bernapas tenang. "Ingat Langga yang pernah gue ceritain? Dia di bandara sekarang. Tanpa pemberitahuan apa-apa, tiba-tiba aja." "Terus apa masalahnya?" "Masalahnya dia nggak boleh datang. Boleh sih, asal jangan ketemu Mala. Soal kehamilan Mala, cuma kami yang tau. Gue sebisa mungkin jaga Mala dari rundungan pertanyaan keluarga dan orang terdekat. Meski nanti ujung-ujungnya ketahuan, tapi gue mau ngasih dia waktu lebih banyak dulu buat tenang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN