Ratzel menguap, betapa terkejutnya dia saat sebuah tangan menyusup di rambutnya. Dia langsung menangkap tangan itu dan bangkit dari tidurnya. Ternyata itu tangan Caroline yang menjuntai dari ujung ranjang, dan etah bagaimana bisa gadis itu sekarang berposisi 180° dari terakhir dia melihatnya. "Selamat pagi, My Lady." Bisik Ratzel dengan lembut. Gadis itu benar-benar tidur di dekatnya, bahkan Caroline mau berbagi selimut dengannya. "Pagi juga, Tuan Archer. Puas menatap pemandangan pagi mu?" Sindir Caroline sembari merenjabkan matanya. Dia bangun saat tangannya dicekal oleh Ratzel tadi, tapi dia enggan membuka matanya. "Sangat puas." Ratzel mengacak gemas rambut Caroline sebelum beranjak. "Bersiaplah Yang Mulia, pesawat kita berangkat tiga jam lagi." Tambah Ratzel. Caroline menggerutu