“Hei, hantu bodoh! Bisakah kau mengumpulkan semua para roh prajurit dan pengawal yang ada di markas kami, juga di rumahku?” tanya Esdras, ketika melihat Fumo melayang menghampirinya.
Fumo mwnoleh ke sisi kiri dan kanan, memastikan jika Esdras sedang berbicara kepadanya. “Kau berbicara denganku, Tuan?”
“Ya,” jawabnya singkat.
Hantu wanita cantik itu mengambil posisi berjongkok di atas meja, memeluk kedua lututnya yang terlipat, menghadap Esdras. “Aku bukan hantu bodoh, Tuan! Aku bahkan jauh lebih jenius dari hantu-hantu lainnya,” gerutu Fumo.
Esdras menghela napas. “Ya, ya, ya, terserah kau saja. Aku tidak peduli itu. Yang terpenting ... bisakan kau mengumpulkan selurug hantu prajurit dan pengawal di ruangan ini?” tanyanya mengulang.
“Mengumpulkan seluruh prajurit dan pengawal? Untu
