Menjadi salah satu dari sesuatu hal yang tidak mengenakan, bukanlah perkara yang mudah untuk dilalui. Apalagi, bisa melihat secara langsung raut wajah bahagia di balik kegetiran yang terjadi, malah membawa rasa iba yang berbeda setiap harinya. Antara ikut terluka, hingga mengasihani yanv seharusnya tidak dirasakan.
Ya, seperti itu perasaan Esdras saat ini. Bingung, bimbang, dan iba, bercampur menjadi satu setiap kali melihat senyuman Fumo. Rasa bersalah yang seharusnya tidak dia rasakan, malah lebih mendominasi, ketimbang rasa benci atas kelebihan yang dia miliki saat ini. Padahal, itu semua tidak harus Esdras rasakan. Mengingat, tidak ada keterkaitan apapun antara dirinya dengan Fumo.
Benar-benar membuat bimbang, bukan? Esdras sendiri bahkan bingung, harus dengan cara apa apa menghadap
