Pagi ini terasa cerah dan damai. Tanpa ada suara cekikikan, tanpa ada suara berisik, bahkan tanpa ada suara nyaring yang biasa membangunkan Esdras, ataupun teriakan wanita ketika bermain dengan Lorenzo, Butterfly, Leon dan Tigerly. Ah ... nyaman, tenteram, sepi, dan damai. Seakan kebahagiaan yang beberapa bulan terakhir tidak pernah Esdras rasakan, bisa kembali dirasakan pada hari ini. “Tuhan ... terima kasih telah mengembalikan pagiku yang damai dan nyaman,” ucap Esdras, tepat sesaat sebelum pria itu akhirnya membuka mata. “Tidak biasanya seperti ini, apa ada yang kulewatkan? Atau ... karena aku tidak pulang?” gumam Esdras sembari meregangkan tubuhnya dan menghirup udara pagi dalam-dalam. Ya, sejak pria itu memiliki indera keenam, kedamaian ini memang tidak pernah dia dapatkan, jika