Bab 49. Diary Senja

1367 Kata

Keesokan paginya Senja terbangun terlebih dulu. Wanita itu melihat suaminya yang masih tertidur dengan lelap. Pandangan Senja melembut tatkala melihat wajah pria yang telah mengisi hatinya selama ini. Namun, semakin lama ia memandang Davian, hatinya justru terasa sangat sakit. Ada banyak sekali hal yang menganggu hati Senja, wanita itu tidak bisa melakukan apa pun lagi. Ia hanya menangis lirih dan perlahan mengecup kening Davian dengan lembut. "Maafkan aku, Davian. Aku pikir, ini adalah jalan yang terbaik untuk kita. Mencintaimu saja tidak akan pernah cukup dan aku berharap kamu bisa mencapai semua yang kamu inginkan setelah aku pergi," lirih Senja bersamaan dengan tangis yang menyayat hati. Senja tak lagi menoleh setelah mengatakan hal itu. Wanita yang seharusnya sudah bahagia itu me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN