Senja berteriak keras saat tubuhnya terjatuh di jalan jembatan kayu. Ternyata Arsen tidak membuangnya ke laut, melainkan membenturnya di kayu hingga punggung dan b****g terasa begitu linu.
“Aku tidak akan sebodoh itu melakukan hal-hal yang membuatku bisa kehilanganmu. Kali ini aku maafkan dirimu, tapi lain kali tidak! Cukup hari ini aku mendengar kata-kata itu, jika tidak. Aku pastikan Davian tidak akan hidup tenang karena aku bisa merusak mentalnya sampai membuatnya berakhir di rumah sakit jiwa. Mau!”
Arsen berjongkok di hadapan Senja dengan wajh begitu serius. Gelengan kepala sang wanita membuat pria itu tersenyum kecil.
“Good jobs, Baby! Kamu memang wanita yang sangat spesial membuat hatiku selalu berdebar jika ada di dekatmu. Maafkan aku, Sayang. Aku tidak bermaksud kasar padamu,
