Pagi hari seperti yang dijanjikan, Vian datang dengan sarapan pagi yang ia bawa dari rumah. Tentu saja mamanya menyiapkan semuanya setelah semalam mengatakan akan membawakan sarapan untuk mama Hana. Mamanya tidak keberatan sedikitpun dan meminta Vian untuk segera membujuk Hana agar mau menikah dengannya. Jika di pikir-pikir, mamanya memang ahli dalam menekan seseorang. Vian turun dan mengetuk pintu rumah Hana dengan pelan, mama Hana membuka pintu dan tersenyum lebar ke arah Vian yang datang itu. "Hana masih belum selesai, ayo tunggu di dalam." Kata mama Hana yang langsung saja dijawabi anggukan oleh Vian. "Mama sudah sarapan? Ayo sarapan dulu. Setelah itu minum obat." Tanya Vian seraya membuka rantang makanan yang tadi ia bawa dari rumah. Selain itu Vian juga mengeluarkan obat yang suda