Akira Rafatri Janardana

1095 Kata

Rafael berjalan cepat, sesekali berlari kecil. Kepanikan tercetak di wajah tampannya kini, dia mengabaikan semua orang yang berpapasan dengannya hendak memberi salam. Jangankan membalas salam, rapat penting para komisaris saja Rafael langsung tinggalkan setelah dia menerima telpon dari Kirei yang memberi kabar kalau Gayatri kontraksi dan saat ini mereka tengah di rumah sakit. Supir pribadi bersama mobilnya pun sudah siap di depan pintu utama gedung pencakar langit milik keluarganya. Sudah tahu kemana tujuannya, supir tersebut langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan maksimal penuh kehati-hatian jangan sampai karena mengejar waktu mereka celaka. Sesampainya di rumah sakit, Rafael langsung berlari menuju ruang bersalin. Keringat sebesar jagung di keningnya. Rafael langsung mendekati K

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN