Mata Gery memincing tajam menatap punggung Arzan yang lama kelamaan menjauh dan menghilang di balik pintu utama Club-nya. "Ada apa, Boss?" tanya salah satu penjaga keamanan di Club tersebut. "Tidak ada apa-apa," jawab Gery datar. "Tapi pria tadi -" "Dia hanya pria berengsek yang sebenarnya bernasib malang, dia mencari istrinya," potong Gery. Pria dengan otot besar itu mengangguk paham dan langsung pergi meninggalkan bossnya. Setelah penjaga keamanan, ada seorang pria tampan bertubuh gagah juga mendekati Gery, merangkul lengannya. "Apa benar dia hanya mencari istrinya?" singgung pria itu, menyelidik Gery. "Gak usah cemburu!" Gery mendengus kasar, sebenarnya tadi dia ingin sekali memukul Arzan ketika pria itu menunjukan foto seorang wanita yang dia bilang istrinya. Gery teringat de