"Kamu tidak sedang membual kan?" Tanya Lusiana segera, dia khawatir pria di depannya itu sedang mengigau. "Membual? Aku kaya raya Lusi, memangnya kamu pikir aku pria miskin selama ini? Lihatlah wajah tampanku ini? Apa kamu pikir aku berada di bawah kaki Galih Sujaya? Hahahaha!" Ujarnya sambil tertawa terpingkal-pingkal melihat wajah pucat Lusiana. "Hahahaha! Iya mana mungkin?! Bahkan aku terlalu mengkhawatirkan iblis sepertimu!" Selanya tertawa sesaat, lalu turun dari atas tempat tidurnya, melangkah ke kamar mandi. "Jadi? Dia kembali menahanku?" Tanyanya pada dirinya sendiri sambil bersandar di balik daun pintu kamar mandinya. Lusiana masih enggan keluar dari dalam sana. Begitu banyak bayangan tergambar jelas dalam pikirannya. Dia tahu, ketika Aldo Saputra mentransfer dana sebanyak