"Jay! Bisakah kamu melepaskanku saja?" Tanyanya pada pria yang masih sibuk dengan aktivitasnya menciumi tengkuknya. "Sulit Lus, sulit sekali." Mulai meraba pahanya. "Jay! Jangan gila! Lepaskan aku!" Teriaknya seraya menepis tangan pria itu dari pahanya. "Kamu lupa, tubuhmu milikku? Milik Galih Sujaya?!" Kembali mengingatkan wanita itu seraya mencium pipinya dengan lembut. Lusiana muak sekali mendengar ucapan tersebut, benci sekali. "Jay kita teman baik, kenapa kita harus jadi seperti ini? Aku ingin kita kembali pada masa-masa kamu dan aku seperti awal-awal kita menulis." Keluhnya sambil mengusap tengkuknya sendiri. Menutup tengkuknya dari bibir Galih Sujaya agar tidak terus hinggap di sana. "Kamu tahu berapa lama aku sudah menahan saat-saat indah yang seperti ini? Saat-saat seper