"Tunggu! Berapa kali? Seratus kali? Ternyata aku hanya memungut sepotong sampah dari tepi jalan!" Ujar Aldo Saputra dengan wajah geram.
Kini pria itu menyandarkan kepalanya pada sandaran mobilnya meremas rambutnya sendiri dengan kesal.
Mereka berdua terdiam seribu bahasa, Lusiana sendiri juga enggan mengajukan alasan untuk membela dirinya sendiri. Baginya itu percuma saja. Lagi pula dia juga memang sudah tidur bersama Presdir real estate Galih Sujaya tersebut.
Awalnya dia berpikir pertemuan dirinya dengan Aldo Saputra hanyalah sebatas saling mencari kepuasan masing-masing. Hanya bertukar hasrat sesaat saja. Siapa sangka akan jadi rumit begini?
Dan urusan jadi semakin panjang, bahkan pria itu juga bisa membuat dunianya sebagai seorang penulis pupus saat ini juga!
Lusiana sebagai wanit
