Wanita itu menarik kursi mendekati Freyza dan duduk disana, ia mulai menyuapi Freyza. Awalnya Freyza ragu menerima suapan dari wanita itu, ia waspada, bagaimana jika tante Ranti memerintahkan anak buahnya itu memasukkan racun dalam makanannya. Tapi Freyza sadar, ia harus makan agar kuat, ia harus berjuang keluar dari tempat ia di sekap. Tidak akan ada yang akan menolongnya kalau bukan dirinya sendiri. Freyza kemudian membuka mulut, ia harus punya tenaga untuk bisa melarikan dari tempat yang ia tidak tahu rimbanya. "Kalau saya mau ke kamar mandi bagaimana? apakah saya harus buang air kecil atau air besar disini?" Wanita itu berpikir, ia yang akan kerepotan jika Freyza melakukan apa yang ia katakan. "Baiklah, akan saya lepaskan tapi jangan macam macam." Dalan hatu Freyza tersenyum,