Musim hujan telah berganti menjadi musim semi. Pepohonan di halaman rumah mulai menumbuhkan daun-daun muda, seakan mengisyaratkan bahwa kehidupan akan terus berjalan, sekalipun ada bagian yang hilang.
Bagi Nayla, hari-hari setelah kepergian Arka masih terasa berat. Namun, perlahan ia mulai menemukan irama baru. Ia belajar menerima bahwa setiap pagi tetap harus bangun, menyiapkan sarapan untuk Kayla, mengantarnya ke sekolah, lalu kembali bekerja.
Rutinitas yang dulu terasa biasa kini menjadi tantangan besar. Tanpa Arka, segalanya harus dilakukan dengan dua kali lipat tenaga. Namun, setiap kali Nayla merasa lelah, ia selalu teringat pesan terakhir suaminya. “Jangan berhenti, Nay. Hidup harus terus berjalan. Untukmu, untuk Kayla.”
Suatu pagi, Kayla pulang dari sekolah membawa gambar. Ia me
