part 8

1306 Kata

Author POV Keinarra duduk di ranjang bersandar pada kepala ranjang, beberapa menit lalu Aura dan papanya pulang setelah Menjenguknya, buah yang mereka bawa juga diletakkan di meja kamar Keinarra. Keinarra tak menyangka jika om om yang 2 kali ia tabrak dengan tak sengaja adalah papa Aura, mahasiswanya. Dan mereka juga pernah berbicara di telepon, sungguh kebetulan yang aneh fikir Keinarra. Keinarra khawatir dengan apa yang difikirkan papa Aura setelah bertemu dengannya, bukan tidak mungkin papa Aura mempertanyakan kapabilitasnya sebagai seorang dosen karena dua insiden yang melibatkan keduanya. Keinarra memijit kepalanya yang masih pusing, ia tak ingin memikirkan itu sekarang biarlah apa pendapat papa Aura. Keinarra memejamkan matanya, tapi ia segera membukanya. Ia memukul

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN