Emy menyusul Eric di ruang kerjanya, dia sengaja langsung masuk tanpa mengetuk pintu sekaligus untuk memastikan apa Eric dapat mengenalinya. "Lola, kenapa kau mengendap-endap seperti itu. " Emy langsung berjengit oleh kejeniusan Eric meskipun seharusnya pria itu tidak bisa melihat. Emy mengetuk tiga kali dan eric langsung mengulurkan tangannya seperti biasa. "Kemarilah, " katanya dengan sangat sederhana tapi ternyata Emy rindu hal itu. Buru-buru Emy mendekat. "Kau dari mana saja?" tanya Eric yang sebenarnya tadi sudah hampir membuat laporan orang hilang karena Emy yang pergi tanpa pamit. [Terimakasih] tulis Emy. "Untuk apa? " [Sudah membantu Mia] "Pak Salim dan bi Hannun sudah seperti keluargaku, karena itu Mia juga jadi tanggung jawabku. Kau tidak perlu berterimakasih."