Ivi Mataku mengerjap ketika kurasakan deru napas menerpa leherku bagian belakang. Ada pula tangan kekar yang melingkari perutku dengan posesif. " Nghh!" Mataku langsung terbuka ketika lenguhan itu terdengar. Praktis aku langsung menatap kebawah dan menghembuskan napas lega ketika kulihat pakaianku masih lengkap. Benar-benar tidak ada yang terjadi tadi malam kecuali hanya emmm... ciuman? Pelan-pelan kuturunkan tangan itu dari perutku, namun gagal. Aku balik badan dan mendapati laki-laki di depanku tidur dengan begitu nyenyaknya. Mata terkatup rapat, deru napas teratur dan bibir pink pucat itu sedikit terbuka. Melihat benda kenyal itu tiba-tiba membuat pipiku memanas. Tadi malam benar-benar susah sekali kudeskripsikan bagaimana detailnya. Suamiku ini bukan perokok, jadi jangan heran kala