Seperti biasa hari jumat tidak terlalu banyak nasabah. Maya merapikan formulir dan surat perjanjian di dalam sebuah map. Lulu melirik Maya juniornya yang ia akui wajah itu cantik, tapi kali ini wajah itu terlihat lelah tidak biasa. "Kamu kenapa Maya? Akhir-akhir ini, kamu terlihat tidak bersemangat" tanyanya. "Ah, tidak apa-apa kok embak" elak Maya. "Oiya, kamu belum cerita ke saya, siapa anak yang kemarin itu" Lulu memperhatikan Maya. "Itu ternyata anak dari saudaranya Wira embak. Saya dulu tidak sengaja bertemu di Mall, anak itu memanggil saya mami" Maya menompang wajahnya di meja. Ia menatap wajah Lulu disampingnya. "Anak sudaranya Wira?". "Iya, Wira. Wira kekasih saya". "Terus setelah itu?" Lulu semakin penasran. Maya menegakkan tubunhya, ia menyurukkan wajahnya, di bawah meja,