BAB 30

837 Kata

Maya menatap layar ponselnya, ia mencoba menghubungi Bara berkali-kali. Tapi panggilan itu sengaja di abaikan oleh sang pemilik ponsel. Maya mengerutkan dahi, tidak biasanya Bara seperti ini terhadapnya. Maya menghela nafas, ia lalu kembali meletakkan ponsel itu kembali di nakas. Semenit kemudian, dentingan bell terdengar dari balik pintu. Maya menegakkan tubuhnya melangkah mendekati pintu utama. Ia berharap Bara lah disana, Maya merapikan rambut miliknya dengan jari-jari tangannya. Maya membuka hendel pintu dan pintu itu terbuka. Maya terpana, bukanlah Bara yang berdiri disana, melainkan Wira, ia membawa sebuket bunga indah dan tersenyum menatapnya. Maya membalas senyuman itu. "Wira". "Hay sayang" ucap Wira, ia lalu memberikan buket bunga itu untuknya. Maya mengambil buket bunga itu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN