63. Nafkah Dari Pak Surya

1306 Kata

"Hah!" Aku mengerjabkan mata mendengar pertanyaannya. "Iya. Tadi saya dikasih tahu sama Pak Nardi. Katanya kamu datang ke kantor travel." Pak Surya menjelaskan dan barulah aku teringat akan pertemuanku dengan sopir pribadi Pak Surya tadi pagi. "Oh, itu." Kugaruk belakang telinga karena malu ketahuan olehnya. "Saya tadi hanya mengantar Lintang yang mau pesan tiket," jawabku langsung ngacir meninggalkannya. Membuat teh hangat dengan cepat karena tidak ingin Pak Surya lama menunggu. Kasihan dia pasti capek sepulang kerja. Begitu satu cangkir teh hangat yang aku campur dengan sesendok madu selesai kubuat, gegas aku kembali ke ruang makan. Kulihat Pak Surya masih ada di sana. "Silahkan diminum," ucapku meletakkan cangkir teh di hadapannya lalu aku ikut duduk di sebelahnya. "Terima kasih

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN