Aku masih berdiri mematung mencoba mencuri dengar perbincangan Mas Surya dengan Mas Agam. "Saya lihat anak-anak juga sangat dekat dengan Anda?" Ya, itu suara Mas Agam yang aku dengar. Untuk apa dia sok akrab dan bertanya segala pada Mas Surya. Memang aku akui anak-anak begitu mudah dekat dengan Mas Surya karena kasih sayang dan keramahan serta sikap baik suami baruku itu. "Iya. Anak-anak memang sangat baik. Bukan hal mudah bagi saya bisa dekat dengan mereka. Saya pun juga menyayangi mereka. Bersyukur karena ternyata Cahaya, Rey, Iyan, dan Mondy juga bisa hidup akur dan rukun. Meski pun mereka bukan saudara kandung." Mas Surya menjawab dengan sikap tenang. "Saya percaya ... karena mereka juga sepertinya lebih sayang pada Anda daripada pada saya yang ayah kandungnya." Mas Surya terkeke